Berikut ini adalah status Mario Teguh tanggal 1 Oktober 2011
Adikku yang baik hatinya,
Janganlah berkecil hati dengan tidak adanya orang yang bisa kau samai, karena itu berarti engkau sangat berbeda dari mereka.
Tidak ada orang yang kurang atau lebih rendah daripada orang lain, karena sesungguhnya dia hanya berbeda.
Tidak adanya pembanding adalah keuntungan.
Hanya saja, perbedaanmu belum dihormati oleh orang lain.
Dan alasan utama mengapa perbedaanmu itu belum mereka hormati, adalah karena engkau belum menghormati perbedaanmu sendiri.
Hormatilah kekhususan dirimu saat ini.
Ingatlah itu semua bukan kelemahan atau kekurangan, tapi kekhususan.
Akan datang masa di mana orang akan terbuka mata dan hatinya bagi perbedaan yang ada pada dirimu, yang penting bagi kebaikan mereka.
Tuhan tidak membuat kesalahan dalam penciptaanmu.
Sayangi dan hormatilah dirimu.
Mario Teguh
---
Pernah, seorang rekan datang menangis tersedu mengadukan bahwa istrinya yang selama ini pendiam dan penurut mendadak tegas meninggalkan rumah, dengan membawa anak-anak mereka, untuk memulai hidup sederhana dengan seorang duda dari dusun sebelah kompleks.
Saya tak mampu berkata apa pun, karena memang sudah lama saya mendengar cerita tentang kesemena-menaan sang suami terhadap istrinya yang telah lama sedih.
Hmm … suami atau istri, tidak ada satu pun yang boleh menelantarkan satu sama lain, karena - itu hanya menuntun kepada keterdesakan yang merusak.
Marilah kita membaikkan diri, sebelum menyesal pun tidak ada gunanya.
Mario Teguh
---
Kira-kira,
jika istri kita tidak menikah dengan kita
mungkinkah dia jadinya menikah
dengan seseorang
yang lebih lembut bicaranya
dan penuh kasih dalam memperlakukannya?
Mungkinkah suaminya itu lebih mampu menyejahterakannya,
lebih tinggi pangkatnya,
dan menjadikannya istri orang yang harum namanya?
Jika mungkin,
marilah kita memohon bantuan Tuhan
untuk menjadi suami yang seperti itu baginya.
Aamiin
---
Tanpa sadar, kita sering membiarkan hal-hal yang paling penting dalam hidup kita dikalahkan oleh hal-hal yang paling tidak penting.
Berapa sering kita membiarkan orang yang kita cintai, tersia-siakan menunggu kita melakukan hal-hal yang tidak penting?
Apakah Anda masih memanjakan kebiasaan yang merusak kesehatan itu di hadapan anak-anak Anda, yang bisa meniru kebiasan buruk itu di usia yang masih belia?
Apakah kita mampu membiarkan orang tua menanti kita di rumah, sambil mendoakan keselamatan dan kebaikan kita, saat kita bersuka-ria dengan teman-teman - melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan didikan orang tua?
Apakah kita menggunakan masa muda kita untuk menjadi orang tua yang lemah, sakit-sakitan, dan miskin?
Ingat ya?
Kita hanya akan menjadi sebaik kebaikan yang kita dahulukan.
Mario Teguh
---
Hmm … malam Minggu,
malam sejuta cinta,
yang semakin menyadarkanmu
mengenai rahmat Tuhan
yang menjadi kerinduan hatimu …
Engkau yang merindukan belahan jiwa,
Resapkanlah ini dalam hatimu, bahwa
Tuhan menyandingkan jiwa-jiwa di dunia
dalam tingkat kebaikan yang setara,
dan dalam jenjang yang naik.
Bukan kekayaan harta yang meninggikan,
tapi ketaatan kepada yang ditetapkan-Nya.
Bukan kemiskinan yang merendahkan,
tapi hati yang menistai kebaikannya sendiri.
Maka bisikkanlah,
Wahai Yang Maha Cinta,
sandingkanlah aku dengan jiwa pilihan-Mu,
yang karena kebaikanku - baikkanlah ia,
tapi jika ia lebih baik - baikkanlah aku.
Wahai Yang Maha Lembut,
manjakanlah hatiku yang sendiri ini,
bahagiakanlah aku dalam pernikahan
yang penuh cinta, yang mesra, yang setia,
dengan anak-anak yang sehat, lucu,
cerdas, dan berbudi luhur.
Aamiin
---
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan komentarnya ^_^