Ada masalah, ngerasa berat banget, perasaan nggak terima dengan semua yang sudah di dapat, memang sering banget mampir di hati. Rasanya pengen marah, teriak, emosi. Tapi ada baiknya baca dulu yang ini:
...
"Aku kecewa, Mars. Aku udah capek-capek mencurahkan tenaga, waktu, dan pikiran untuk mereka. Tapi apa balasan mereka? Aku cuma disalahin. Pendapat-pendapatku dimentahkan. Usul-usulku ditolak. Program-programku yang justru untuk kebaikan desa ini, malah digencet. Apa sih maunya mereka? Apa maunya pak Radja itu?" Suara Vena meninggi.
"Terima apapun yang sanggup kamu kerjakan dan apa yang ngak sanggup kamu kerjakan, Ven. Jangan teralu keras."
"Tapi aku nggak suka caranya. Apa udah ngerasa diri superior seperti raja sampai ngerasa dirinya selalu bener? Seenaknya nyalahin orang? Sesukanya menjatuhkan orang lain?"
"Apa program itu penting banget buat kamu?"
"Nggak sih. Tapi menyangkut nilai KKN-ku nanti."
"Apa nilai itu penting banget buat kamu?"
"Iyalah."
"Tanpa nilai itu, kamu masih bsa hidup kan? Masih bisa bernapas kan?"
Vena tergugu.
"Lagian, kamu selalu memandang sesuatu dari segi sempitnya aja, susahnya aja. Coba liat positifnya. Kalo nggak ikut KKN, kamu nggak bakalan ketemu cowok sekeren ini..."
Vena masih terisak.
"Kamu terbiasa hidup enak. Terbiasa hidup lurus. Apa-apa serba gampang. Selalu di atas. Hingga ketika dihadang masalah dikit, kamu ngerasa jadi orang paling sengsara di dunia. Jatuh banget. Nyalahin orang-orang di sekelilingmu atas kesedihan yang menimpamu. Coba liat orang-orang di bawahmu. Hidup terlunta-lunta, miskin, makan seadanya, itu pun kalo bener-bener ada yang bisa dimakan. Tapi mereka masih bisa tertawa. Masih bisa tidur dengan nyenyak."
Mars memeluk pundak Vena.
"Setiap orang punya masalah sendiri, Ven. Orang kaya maupun orang miskin. Orang miskin ada kelebihannya sedikit. Mereka udah biasa menghayati arti penderitaan. Laper jadi masalah utama yang harus mereka pecahkan setiap harinya. Sedangkan orang kaya nggak punya masalah utama seperti itu, sehingga orang kaya lebih mudah stress ketika diterpa masalah kecil. Kena duri, berantem, putus cinta, dihina orang, urusan ngggak lancar, udah dianggap musibah. Bagi orang miskin, hal itu nggak ada artinya, karena setiap hari yang mereka pikirin adalah cuma gimana ngatasin rasa laper."
Mars menggenggam jemari Vena. Membagi kekuatan pada jiwa yang labil itu. Vena yang masih terisak, menyandarkan kepalanya di bahu Mars. Menghabiskan sisa gundahnya di sana. Damai. Nyaman.
"Ven, orang yang sering jatuh, jiwanya akan jadi kuat."
...
Kisah Indah Vena Mars, halaman 123-126
nomoresorrow
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan komentarnya ^_^